Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat
yang berisi penjelasan- penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat utama.
Contoh Paragraf Induktif :
Banyak pedagang kaki lima yang entah bagaimana awalnya, seperti mengelompokkan diri hanya dengan menjual jenis barang tertentu di sebuah trotoar tertentu. Selanjutnya, tampillah trotoar tersebut sebagai etalase khusus. Bahkan, banyak barang khas trotoar terkenal di Jakarta yang tidak bisa dijumpai di toko-toko resmi. Dari suasana tersebut ternyata banyak trotoar yang akhirnya menjadi terkenal karena penampilanya yang khas.
Paragraf Induktif sendiri dibagi menjadi 3 yaitu :
1. generalisasi
adalah suatu pola pengembangan paragraf yang bertolak dari sejumlah fakta khusus yang memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan. Kesimpulan generalisasi didahului dengan penalaran generalisasi. Penalaran generalisasi pun dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf. caranya penulis lebih dulu menyajikan sejumlah peristiwa khusus dalam bentuk kalimat.Kemudian pada bagian akhir paragraf itu diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa khusus yang telah disebutkan pada bagian awal. Kalimat terakhir biasanya berisi gagasan utama paragraf.
Banyak pedagang kaki lima yang entah bagaimana awalnya, seperti mengelompokkan diri hanya dengan menjual jenis barang tertentu di sebuah trotoar tertentu. Selanjutnya, tampillah trotoar tersebut sebagai etalase khusus. Bahkan, banyak barang khas trotoar terkenal di Jakarta yang tidak bisa dijumpai di toko-toko resmi. Dari suasana tersebut ternyata banyak trotoar yang akhirnya menjadi terkenal karena penampilanya yang khas.
Paragraf Induktif sendiri dibagi menjadi 3 yaitu :
1. generalisasi
adalah suatu pola pengembangan paragraf yang bertolak dari sejumlah fakta khusus yang memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan. Kesimpulan generalisasi didahului dengan penalaran generalisasi. Penalaran generalisasi pun dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf. caranya penulis lebih dulu menyajikan sejumlah peristiwa khusus dalam bentuk kalimat.Kemudian pada bagian akhir paragraf itu diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa khusus yang telah disebutkan pada bagian awal. Kalimat terakhir biasanya berisi gagasan utama paragraf.
Contoh generalisasi
Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat
pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, pemerintah mebuat cagar alam untuk
pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah Undang-Undang dibuat untuk
melindungi hewan langka dari incaran pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan
pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.
2. Analogi
merupakan pola penyusunan paragraf berupa perbandingan dari dua hal yang mempunyai sifat sama.
Pengembangan paragraf secara analogi ini didasarkan adanya anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam hal yang lain.
2. Analogi
merupakan pola penyusunan paragraf berupa perbandingan dari dua hal yang mempunyai sifat sama.
Pengembangan paragraf secara analogi ini didasarkan adanya anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam hal yang lain.
Contoh analogi
Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk
otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan
fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental
yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh
karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental
yang kuat.
3. Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan beberapa fakta yang mempunyai pola hubungan sebab-akibat.
3. Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan beberapa fakta yang mempunyai pola hubungan sebab-akibat.
Contoh kausal
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di
hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa
ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan
kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh
karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
Sebuah teori adalah prinsip mapan yang telah dikembangkan untuk menjelaskan beberapa aspek dari suatu pengetahuan. Sebuah teori muncul dari pengamatan dan pengujian berulang dengan menggabungkan fakta, hukum, prediksi, dan hipotesis yang diterima secara luas.
Sebuah teori adalah prinsip mapan yang telah dikembangkan untuk menjelaskan beberapa aspek dari suatu pengetahuan. Sebuah teori muncul dari pengamatan dan pengujian berulang dengan menggabungkan fakta, hukum, prediksi, dan hipotesis yang diterima secara luas.
Suatu hipotesis sifatnya spesifik dan prediktif, membahas tentang apa yang Anda
harapkan akan terjadi dalam penelitian Anda. Sebagai contoh, sebuah penelitian
untuk melihat hubungan antara kebiasaan belajar dan kecemasan mungkin memiliki
hipotesis yang menyatakan, "Kami memperkirakan bahwa siswa dengan
kebiasaan belajar yang lebih baik tidak mengalami banyak kecemasan." Jika
sebuah studi membahas tentang eksplorasi alam, hipotesisnya harus selalu
menjelaskan apa yang diharapkan terjadi selama eksperimen atau penelitian.
Kedua istilah (teori dan hipotesis) kadang-kadang digunakan secara bergantian, namun perbedaan penting di antara keduanya meliputi:
Kedua istilah (teori dan hipotesis) kadang-kadang digunakan secara bergantian, namun perbedaan penting di antara keduanya meliputi:
- Suatu teori memprediksi peristiwa secara umum, sedangkan hipotesis membuat prediksi spesifik tentang bagian tertentu suatu keadaan.
- Suatu teori telah diuji secara luas dan diterima secara umum, sedangkan hipotesis adalah dugaan spekulatif yang belum diuji.